Universitas Gunadarma

Minggu, 07 Juli 2019

Interaksi Manusia dan Komputer


       Pada kesempatan kali ini, untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah interaksi manusia dan komputer. Disini penulis akan menjelaskan bagaimana cara kerja dan informasi lebih detail mengenai tugas yang telah dikerjakan maupun dijelaskan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Adapun tugas nya itu sendiri adalah membuat website “Perpustakaan SMA IT Bina Bangsa Sejahtera Bogor.” Pada pengerjannya terdapat anggota kelompok yaitu Raden Rahadi S, Faishal Ihsan, Muhammad Firnanda dan Fanafillah Ahmad Rabbani. Yang merupakan kelompok terdapat pada kelas 3KB01. 

     Pertama, Bagaimanakah cara kerja website itu sendiri?  Website itu sendiri kami bentuk menggunakan framework laravel dan sebagai pembelajaran bagi kami untuk mempelajari hal tersebut,  web ini  bertujuan untuk mempermudah siswa dan pengurus perpustakaan untuk mendata dan menstok buku yang tersedia pada perpustakaan. Dimana web ini terintegrasi dengan database yang menjadi pusat datanya. Apabila seorang siswa ingin mengecek stok buku yang tersedia untuk dipinjamnya maka dapat mengecek pada web tersebut yang terbagi menjadi beberapa menu berdasarkan kelasnya seperti matematika 1A. Web ini lebih memfokuskan untuk pendataan yang dikerjakan oleh penjaga perpustakaan dimana penjaga perpustakaan dapat mengubah, menambahkan dan menghapus data pada buku yang tersedia dan langsung tertampil pada web tersebut.


Penjelasan sederhana tersedia pada diagram tersebut , pada implementasi webnya secara langsung, pustakawan terlebih dahulu harus login agar dapat mengelola data buku tersebut, setelah login maka pustakawan akanmasuk ke dalam halaman web untuk tampilan admin dan dapat mengubah data buku pada halaman tersebut. Untuk mendata siswa yang meminjam didata secara manual.

Bagaimana bila server down ketika web ini diimplementasikan secara langsung? Down suatu web atau server tergantung oleh penyedia server tersebut maka pada implementasi nya akan di cari penyedia hosting terbaik untuk web ini karena web ini termasuk ke dalam web perpustakaan, untuk mencegah errornya web maka diperlukan web developer yang siap memaintenence web tersebut.

Continue Reading...

Sabtu, 04 Mei 2019

Post Test Komunikasi Serial

1.       Jelaskan bagaimana cara kerja dari komunikasi serial!

2.       Jelaskan keuntungan dan kerugian dari komunikasi serial!

Jawaban

1. Komunikasi serial ada dua macam, asynchronous serial dan synchronous serialSynchronous serial adalah komunikasi dimana hanya ada satu pihak (pengirim atau penerima) yang menghasilkan clock dan mengirimkan clock tersebut bersama-sama dengan data. Contoh pengunaan synchronous serial terdapat pada transmisi data keyboard. Asynchronous serial adalah komunikasi dimana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima. Contoh penggunaan asynchronous serial adalah pada Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) yang digunakan pada serial port (COM) komputer.

2. Keuntungan : 
  • Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data (sinkronisasi bit)
  • Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter)
  • Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah blok data (sinkronisasi blok)
  • Pada komunikasi dengan kabel yang panjang, masalah cable loss tidak akan menjadi masalah besar daripada menggunakan kabel parallel.
  • Dubutuhkan jumlah kabel yang sedikit

Kerugian : 

Port serial jauh lebih lambat daripada port parallel

Port serial terkesan lebih rumit daripada port parallel

Continue Reading...

Pre Test Komunikasi Serial

1.       Apa yang mendasari komunikasi serial digunakan dalam proses pengiriman data, jelaskan!

2.       Berikan contoh perangkat yang dapat dihubungkan ke port serial!

Jawaban

1. hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit dibandingkan dengan komunikasi paralel. Pada prinsipnya komunikasi serial merupakan komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel, atau dengan kata lain komunikasi serial merupakan salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu.

2. Komputer, printer, dll


Continue Reading...

Sabtu, 05 Januari 2019

Grup Proses Manajemen Proyek

Grup Proses Manajemen Proyek
Grup Proses Manajemen Proyek  teridiri dari 5 tahapan:
      Initiation Process Group
      Perencanaan atau Planning
      Tahap Pelaksanaan atau Execution
      Tahap pengawasan (Monitoring & Controling)
      Tahap Penyelesaian atau Closing
Tahap Inisiasi (INITATION)
Tahap ini merupakan langkah awal untuk suatu proyek. Dan pada tahapan ini memiliki proses utama yang menghasilkan 2 dokumen utama, yaitu:
         Project Charter adalah dokumen yang tujuan utamanya menunjuk manajer proyek, menjelaskan kebutuhan proyek (termasuk duras anggaran, otorisasi, kendala, dan lain-lain), serta menjelaskan latar belakang kebutuhan organisasi terkait pelaksanaan suatu proyek.
        Stakeholder Register adalah Proses untuk menghasilkan daftar pemangku kepentingan dalam proyek agar segera difasilitasi, untuk mendapatkan gambaran siapa saja pihak yang terkait dalam proyek, dan untuk mengetahui apakah mereka mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dalam suatu proyek. Stakeholder sangatlah penting, karena digunakan untuk mendapatkan masukan pada tahap perencanaan.
Tahap Perencanaan (PLANNING)
Pada tahap ini memiliki proses utama yang menghasilkan master  dokumen perencanaan proyek atau Project Management Plan. Bobot isi dari dokumen ini bervariasi, bergantung dari kompleksitas proyek.
Proses utama terkait kegiatan perencanaan dan pembuatan Project Management Plan adalah:
      Merangkum kebutuhan dan keinginan klien, memastikan batasan pekerjaan, serta membuat uraian pekerjaan (proyek).
      Merinci unit-unit pekerjaan (subproyek/kegiatan), menentukan urutan pekerjaan, melakukan  estimasi durasi waktu masing-masing pekerjaan.
      Lakukan estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan, sehingga total anggaran dapat ditentukan.
      Menentukan standar dan kebijakan mutu yang diperlukan dalam proyek.
      Perencanaan sumber daya manusia.
       Perencanaan manajemen risiko merupakan salah satu tugas utama pengelola proyek (manajer proyek atau tim manajemen proyek). Apabila kita lalai dalam hal ini, proyek yang tampak sederhana menimbulkan dampak buruk untuk organisasi, kita sendiri dan juga para stakeholder terkait.
Tahap Pelaksanaan (EXECUTION)
Tahap ini memfasilitasi dan mengawasi tim agar dapat bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama mengawal tim agar tidak behind schedule (jadwal mundur) maupun over budget (anggaran minus). Proses utama dalam tahap ini adalah mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek ke arah penyelesaian, sesuai dokumen perencanaan termutakhir.
Tahap Pengawasan (Monitoring and Control)
Tujuan utama dalam tahap pengawasan adalah memastikan agar pelaksanaan proyek tidak jauh menyimpang dari rencana. Terutama waktu, mutu, risiko, anggaran, dan ruang lingkup pekerjaan.
Beberapa proses kunci pada tahap ini adalah:
      Pelaporan dan pemantauan rutin. Konsepnya adalah Earned Value Management (EVM).
      Prosentase penyelesaian pekerjaan. Progres kemajuan pekerjaan disebut earned value disingkat EV.
      Nilai EV tersebut kemudian dibandingkan dengan biaya aktual (Actual Cost atau AC) untuk melihat apakah pada suatu masa pelaporan kemajuan proyek, biaya aktualnya melebihi, sesuai, atau lebih rendah dari nilai progres yang dilaporkan.
      Dari sisi penjadwalan, EV dibandingkan dengan Planned Value (PV) untuk target bobot kerjaan yang harus diselesaikan sesuai jadwal. Apabila hasil negatif, maka dapat dikatakan progress pekerjaan telah mengalami keterlambatan. Dan apabila hasilnya positif maka progress pekerjaan lebih cepat dari jadwal.
      Keluaran dan hasil kerja (deliverables) di verifikasi bersama dengan klien. Apabila disetujui, maka secara bertahap proyek mengarah pada penyelesaian. Apabila terdapat hal yang belum disepakati klien maka pekerjaan akan kembali masuk dalam proses eksekusi.
      Memastikan pengendalian terhadap perubahan dikelola secara terpadu, (terutama mutu, waktu, anggaran, risiko, dan lingkup kerja), prosedur eskalasi, dan sebaiknya dalam bentuk tertulis. Perubahan dalam pekerjaan yang berdampak signifkan umumnya memerlukan pembahasan dalam komite pengendali perubahan atau Change Control Board (CCB) maupun Steering Commitee (SC).
      Perubahan (Change Project). Dari kacamata project owner, pengelola proyek tidak boleh terlalu akomodatif terhadap permintaan perubahan.
      kendali mutu (quality control) dan verifikasi. Hasil QC yang buruk adalah suatu pemborosan biaya dan waktu, serta dapat menurunkan moral dan kepercayaan stakeholder.
      Pemantauan dan update terhadap data risiko perlu terus-menerus dilakukan, dengan sasaran antara lain menekan kemungkinan terjadinya risiko negatif. Risiko-risiko yang kurang diperhitungkan bisa saja menjadi masalah penting dan berkembang menjad isu yang berdampak negatif.
      Proses tim building sebaiknya dimulai sejak tahapan awal proyek misalnya ketika menyusun Work Break down Structure (WBS) maupun network diagram.
Tahap Penyelesaian (Closing)
Tahap ini adalah tahapan akhir dari sebuah proyek. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang penting dilakukan dalam tahap closing :
      Memastikan persetujuan resmi dari sponsor atau klien terkait penyelesaian pekerjaan.
      Mengadakan evaluasi akhir proyek (lessons learned).
      Mengkaji apakah metodologi manajemen proyek perlu diperbaiki.
      Merapikan arsip dan dokumentasi proyek.
      Memberi masukan kepada manajemen perusahaan terkait hal-hal yang dirasakan bermanfaat selama proyek dijalankan.
      Menyelesaikan kewajiban dengan pihak-pihak utama, terutama pihak pemasok (supplier/vendor), outsourcing, dan sebagainya.
      Pastikan pihak pengguna dapat menjalankan hasil proyek Anda.
SUMBER :
Mulyoto, Dana Persada dan Sartika Kurniali. 2013. Super Project Management. Jakarta : PT. Gramedia
Continue Reading...

Manajemen Integrasi Proyek


Mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek.
Tanpa adanya perencanaan yang baik, mustahil sebuah proyek dapat disetujui dan dilaksanakan. Konsep IPM selalu dimulai dengan bagaimana cara membuat sebuah rencana yang jelas dan dapat dimengerti. Selanjutnya adalah bagaimana menyusun sebuah rencana yang dapat beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi karena dinamika bisnis (perubahan) dari waktu ke waktu. Eksekusi terhadap proyek yang dilakukan harus berdasarkan rencana yang telah disusun dan disepakati bersama.
IPM dibangun berdasarkan 3 (tiga) filosofi penting yang merupakan kunci dari keberhasilan sebuah proses eksekusi, yaitu:
·         Team Learning
·         Total Solution Approach
·         Systems Thinking
Proses utama yang harus dilakukan manajer proyek dan timnya dalam terkait manajemen integrasi
·         Tahap Inisiasi dan Perencanaan :
§  Memastikan adanya Project Charter. Sebagai bentuk mandate dan penjelasan gambaran umum proyek kepada PM untuk memulai perkerjaan.
§  Memimpin penyusunan Project Management Plan atau Project Execution Plan.
·         Tahap Pelaksanaan dan Pengawasan :
§  Mengarahkan dan menjadi penanggung jawab utama.
§  Melakukan koordinasi dengan anggota tim dan unit kerja pendukung serta pihak klien maupun pengguna akhir proyek.
§  Memantau dan mengendalikan perubahan dan mecegah terjadinya scope creep.
·         Tahap Penyelesaian :
§  Proses integrasi belum berakhir hingga tahap penyelesaian proyek. Menyelesaikan segala urusan dengan pihak ketiga.
SUMBER :
·         Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP.Sartika Kurniali,S.Kom., MMSI ; Super Project Management ,Jakarta 2013 , PT Elex Media Komputindo
·         K.C. Chan,Peter Ong,R.Eko Indrajit ; Integrated Project Management ,Yogyakarta 2004, ANDI
Continue Reading...

Manajemen Ruang Lingkup

I.                   Penjelasan
 
Setiap proyek pasti memiliki objektif yang ingin dicapai. Objektif tersebut dapat berupa produk yang memiliki fitur, fungsionalitas, atau spesifikasi tertentu atau pelaksanaan terhadap sejumlah aktivitas tertentu. Diagram dibawah ini menjelaskan suatu manajemen yang terdiri dari Initiation, Scope Planning, Scope Definition, Scope Verification, dan Scope Change Control.
 
 
 
Contohnya di dalam teknologi informasi adalah :
  1. Pembuatan aplikasi perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk menjalankan proses manejemen sumber daya manusia
  2. Instalasi infrastruktur jaringan wide area network yang menghubungkan kantor pusat dengan sejumlah kantor cabang
  3. Migrasi data pelanggan sebuah perusahaan dari sistem lama ke sistem baru
  4. Implementasi sebuah paket aplikasi yang siap diterapkan di dalam sebuah unit organisasi
  5. Pembuatan masterplan atau blueprint arsitektur teknologi informasi sebuah strategic business unit dan lain sebagainya
Ruang lingkup proyek dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti yang sering terdapat pada dokumen Term Of Reference (TOR) atau Request For Proposal (RFP) maupun diagram gambar.
Contoh proyek breakdown  structure per level


II.                 Ruang Lingkup Proyek
 
Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.
 
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
  1. Pembangunan fasilitas baru.  Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
  2. Perbaikan fasilitas yang sudah ada.  Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya.  Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
  3. Penelitian dan pengembangan.  Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat,  lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Ruang lingkup proyek meliputi, menentukan proyek yang akan dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan, proyek, pengembangan kondisi pencapaian dan pernyataan gambaran proyek.
III.              Penjelasan Menentukan Proyek
 
Jika anda tidak tahu ke mana anda akan pergi, bagaimana Anda akan tahu kapan dan jika anda sampai di sana? Begitu sering kali kita melihat proyek-proyek dimulai dengan awal yang buruk hanya karena tidak pernah ada pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Pembahasan ini membuat anda mulai dengan langkah yang benar dengan serangkaian kegiatan yang mengarah pada definisi yang jelas dan dipahami tentang apa proyek itu. Kita mulai dengan alat komunikasi yang disebut Kondisi Pencapaian.
Membuat Pernyataan Gambaran Proyek
Kondisi pernyataan kepuasan memberikan masukan yang anda perlu untuk menghasilkan pernyataan Ikhtisar proyek. Pernyataan Ikhtisar proyek adalah dokumen singkat yang ringkas menyatakan apa yang harus dilakukan dalam proyek, mengapa hal itu harus dilakukan, dan apa bisnis nilai ini akan memberikan perusahaan ketika selesaiTujuan utama dari pernyataan gambaran proyek ini adalah untuk mengamankan persetujuan manajemen senior dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana proyek yang rinci. Ini akan ditinjau oleh manajer yang bertanggung jawab untuk menetapkan prioritas dan memutuskan apa proyek untuk mendukung. Hal ini juga pernyataan umum yang dapat dibaca oleh pihak yang tertarik dalam perusahaan.
Bagian dari pernyataan gambaran proyek adalah :
       Masalah / Peluang
       Tujuan proyek
       Kriteria keberhasilan
       Asumsi, risiko, hambatan
Sumber:
       K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.
       Robert K.Wysocki, Robert Beck Jr., David B.Crane. Effective Project Management, Second Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc; 2000.
Continue Reading...

Manajemen Waktu

  Bagi sekelompok orang, waktu adalah aset yang teramat penting bahkan untuk manusia modern, waktu sering disamakan dengan uang.  Begitu juga halnya dalam sebuah proyek, manajemen waktu adalah hal yang esensi. Dapat dikatakan bahwa factor utama yang membedakan antara proyek dan kegiatan operasional adalah adanya keterbatasan waktu dalam suatu proyek, sementara kegiatan operasional bersifat berkelanjutan. Keterbatasan waktu ini mencerminkan adanya misi khusus dan penting dalam setiap proyek. Sehingga pemenuhan target waktu menjadi tugas utama pengelola dan pemimpin proyek.

Manajemen jadwal yang perlu dilakukan oleh manajer proyek dan anggotanya

Input utama adalah WBS, yakni kesepakatan mengenai lingkup kerja proyek. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:
1. Merinci berbagai kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian setiap paket pekerjaan secara lebih spesifik.
2. Menentukan urutan atau logika proses penyelesaian pekerjaan sehingga estimasi waktu dapat diperoleh dengan lebih akurat namun realistis.
3. Estimasi sumber daya (resources) yang akan melibatkan dan dipergunakan (money, materials, methods, machines) dalam rangkaian kegiatan tersebut.
4. Estimasi target waktu perkegiatan dan mencari total durasi seluruh rangkaian kegiatan yg sering ditampilkan dalam sebuah diagram kegiatan proyek(network diagram) atau Precedence Diagraming Method (PDM).
5. Menyusun dan finalisasi jadwal dalam bentuk gantt-chart atau time table.
6. Mengendalikan dan menyesuaikan jadwal proyek.

Proses utama terkait manajemen waktu proyek

      Manajemen waktu pada tahap perencanaan antara lain:
  • Menyiapkan daftar aktivitas (action plan) untuk menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work packages).
  • Menyusun urutan setiap paket pekerjaan atau aktivitas dalam suatu rangkaian diagram, yang disebut Schedule Network Diagram. Keterkaitan antara masing-masing aktivitas predesesor dan suksesor dalam proyek dapat digolonkan ke 4 pola hubungan yaitu:
                1. Finish-to-Start. Kegiatan A selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan B.
                2. Finish-to-Finish. Kegiatan A selesai sehingga kegiatan B dapat selesai.
                3. Start-to-Start. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat dimulai.
                4. Start-to-Finish. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat selesai.
  • Keterkaian antara kegiatan A dan kegiatan B dapat terjadi karena sifatnya yang mandatory (hard logic), yakni kegiatan A secara teknis harus selesai sebelum kegiatan B dapat dimulai.
  • Teknik lain dalam manajemen waktu adalah leads (percepatan waktu) dan lags (waktu tunggu/perlambatan).
  • Berdasarkan daftar aktivitas, manajer proyek harus memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia, material dan peralatan.
  • Langkah berikutnya adalah mencari durasi proyek dengan membuat network diagram.
DAFTAR PUSTAKA:
K.C.CHAN, PETER ONG, DAN R.EKO INDRAJIT. Integrated project management. Yogyakarta: Andi; 2004.
Robert K. Wysocki, Robert Beck Jr, David B.Crane. Effective Project Management, Second Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc; 2000.
Continue Reading...

Followers

Follow The Author