Mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek.
Tanpa adanya
perencanaan yang baik, mustahil sebuah proyek dapat disetujui dan dilaksanakan.
Konsep IPM selalu dimulai dengan bagaimana cara membuat sebuah rencana
yang jelas dan dapat dimengerti. Selanjutnya adalah bagaimana menyusun sebuah
rencana yang dapat beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi karena
dinamika bisnis (perubahan) dari waktu ke waktu. Eksekusi terhadap proyek yang
dilakukan harus berdasarkan rencana yang telah disusun dan disepakati
bersama.
IPM dibangun
berdasarkan 3 (tiga) filosofi penting yang merupakan kunci dari keberhasilan
sebuah proses eksekusi, yaitu:
·
Team Learning
·
Total Solution Approach
·
Systems Thinking
Proses utama yang harus dilakukan manajer proyek dan timnya dalam terkait
manajemen integrasi
·
Tahap Inisiasi dan Perencanaan :
§ Memastikan adanya Project Charter. Sebagai bentuk mandate dan penjelasan gambaran umum
proyek kepada PM untuk memulai perkerjaan.
§ Memimpin penyusunan Project
Management Plan atau Project Execution Plan.
·
Tahap Pelaksanaan dan Pengawasan :
§ Mengarahkan dan menjadi penanggung jawab utama.
§ Melakukan koordinasi dengan anggota tim dan unit kerja
pendukung serta pihak klien maupun pengguna akhir proyek.
§ Memantau dan mengendalikan perubahan dan mecegah terjadinya scope
creep.
·
Tahap Penyelesaian :
§ Proses integrasi belum berakhir hingga tahap
penyelesaian proyek. Menyelesaikan segala urusan dengan pihak ketiga.
SUMBER
:
·
Dana
Prasada Mulyoto,MBA,PMP.Sartika Kurniali,S.Kom., MMSI ; Super Project
Management ,Jakarta 2013 , PT Elex Media Komputindo
·
K.C.
Chan,Peter Ong,R.Eko Indrajit ; Integrated Project Management ,Yogyakarta
2004, ANDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar