Universitas Gunadarma

Jumat, 29 Desember 2017

Seminar Nasional BEMP Pendidikan Teknik Elektro UNJ
Tema : Mobil Listrik
Mobil Listrik : Solusi Energi dan Lingkungan

            Latar belakang diadakannya seminar ini adalah karena dua faktor, yaitu faktor dunia dan faktor dari dalam negeri atau nasional. Faktor dari dunia yaitu kelangkaan energi serta kebutuhan energi yang terus meningkat, serta semakin memburuknya bumi ini karena pemanasan global. Faktor selanjutnya yaitu dari dalam negeri atau nasional, yang di Indonesia sendiri mengalami hal serupa yaitu kelangkaan energy. Hal ini disebabkan karena peningkatan energy yang dikonsumsi per sektor selalu terjadi setiap tahun pada periode 2000 – 2014. Rata rata pertumbuhan tahunan selama periode 2000 – 2014 adalah 3,99% per tahun dari 555,88 juta setara barel minyak (SBM) pada tahun 2000 menjadi 961,39 juta SBM pada tahun 2014.

            Indonesia juga sudah memiliki mobil listrik nasional (Level Universitas) yang sudah dapat dibuat, namun belum bisa diproduksi secara masal. Beberapa Universitas yang sudah dapat membuat mobil listrik yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Harapannya adalah kedepannya Indonesia dapat membuat mobil listrik setara busway untuk dapat dioperasikan menjadi kendaraan umum yang hemat energy serta ramah lingkungan.

Definisi Mobil Listrik

            Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energy listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan lainnya.

Sejarah Mobil Listrik

            Mobil listrik sudah mulai dikenal pada tahun 1890-an sampai 1900an yang dilatarbelakangi masalah infrasturktur pengisian yang kurang, sebuah jasa pelayanan penggantian baterai dimulai oleh perusahaan Hartford Electric Light Company untuk truk listrik. Pemilik kendaraan membeli kendaraannya dari Genetic Electric Company (GCV) tanpa baterai dan dapat membeli baterainya di Hartford Electric dengan sistem baterai yang dapat diganti-ganti. Pada tahun 1897, mobil listrik mulai dipakai sebagai kendaraan komersial di Amerika Serikat sebagai armada taksi listrik di kota New York. Taksi ini dibuat oleh Electric Carriage dan Wagon Company Philadelphia. Pada tahun 1911, New York Times menyatakan bahwa mobil listrik adalah kendaraan “ideal” karena lebih bersih, lebih senyip, dan lebih hemat daripada mobil bensin.

            Di tahun-tahun berikutnya, minat akan mobil listrik mulai berkurang karena dunia telah menemukan tambang minyak yang dapat digunakan sebagai sumber energy. Namun pada tahun 1970-1980 krisis energy menimbulkan kembalinya minat masyarakat akan mobil listrik. Pada awal 1990-an, California Air Resource Board (CARB) mulai menekan para pabrikan otomotif untuk mulai membuat mobil yang efisien dalam bahan bakar, rendah emisi, dengan tujuan akhirnya adalah membuat kendaraan emisi nol seperti kendaraan listrik. Sebagai respons, beberapa pabrikan mencoba membuat mobil listrik mereka masing-masing, seperti Chryster TEVan, truk pickup Ford Ranger EV, GM EV1, pickup S10 EV, hatchback Honda EV Plus, miniwagon Altra EV, dan Toyota RAV4 EV.

Perbandingan Dengan Kendaraan Bermesin Pembakaran Dalam

  1. Harga, mobil listrik pada umumnya lebih mahal dari mobil dengan mesin pembakaran dalam. Alasan utamanya adalah mahalnya harga baterai.
  2. Biaya, besar biaya perawatan mobil listrik adalah perawatan dan penggantian baterainya. Sebuah mobil listrik hanya memiliki 5 suku cadang begerak pada motor listriknya. Inilah yang membuat biaya perawatan mobil listrik jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan mobil bermesin dalam.
  3. Jarak dan waktu pengisian, mobil dengan mesin pembakaran dalam dapat dianggap mempunyai jarak tempuh tak terbatas, karena mempunyai bahan bakar yang dapat diisi dengan cepat dan stasiun pengisiannya pun mudah ditemukan. Sedangkan untuk mobil listrik mempunyai jarak tempuh maksimum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam. Waktu pengisian baterainya pun cukup lama, ditambah lagi stasiun pengisian baterainya pun masih jarang ditemukan.
  4. Polusi udara dan emisi karbon, mobil listrik tidak memproduksi polusi udara jika dibandingkan dengan mobil yang bermesin pembakaran didalam. Keuntungan udara bersih ini umumnya bersifat lokal, karena tergantung dari bahan baku untuk menghasilkan listrik tersebut. Emisi udara umumnya berpindah ke lokasi pembangkit litrik. Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan tergantung dari intensitas emisi sumber tenaga yang digunakan untuk mengisi kendaraan, efisiensi kendaraan, dan energy yang terbuang pada proses pengisian.

Mengapa Harus Kendaraan Listrik??



Tantangan Kendaraan Listrik :

* Terbatasnya jarak tempuh kendaraan.
* Lamanya waktu pengisian baterai.
* Daur ulang baterai.
* Usia baterai terbatas.
* Pembangkit listrik tidak ramah lingkungan.

Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Evina, dibuat oleh Ahmadi Dasep pada tahun 2012. Menggunakan baterai lithium ion sebanyak 36 buah. Kecepatan maksimal yang mampu dihasilkan adalah 120km/jam, dengan daya tahan baterai sekitar 4-5 jam.





Tucuxi, dibuat oleh Danet Suryatama pada tahun 2012. Menggunakan baterai lithium iron phosphate (LIFEPO4) atau nano lithium. Kecepatan maksimal yang dapat dihasilkan adalah 193km/jam, dengan daya tahan baterai 4 jam.


Selo, dibuat pada tahun 2013 oleh Ricky Elson dan rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam yang berada di Yogyakarta. Mobil ini adalah salah satu mobil listrik sport yang mampu mencapai kecepatan maksimum 220km/jam dengan daya tahan baterai 4 jam.



Gendhis, mobil listrik ini juga dirancang dan dibuat oleh Ricky Elson dan rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta. Bentuknya menyerupai minibus, dengan kecepatan maksimal 150km/jam.


Hevina, mobil listrik ini merupakan mobil buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil ini berbentuk sedan, dengan kecepatan maksimum 70km/jam.



PiEV (Pindan Electric Vehicle), mobil listrik ini adalah buatan PT Pindad dimana 95% komponennya merupakan buatan dalam negeri. Jarak jelajahnya mampu menempuh 100km.



Daftar Pustaka : 




Continue Reading...

Kamis, 09 November 2017

Kemanan Pangan dan Perdagangan Internasional

Latar belakang diadakannya seminar ini adalah banyaknya jumlah korban setiap tahunnya akibat dari pangan yang tidak aman. Di Amerika saja, menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) atau pusat pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun 2015 melaporkan bahwa 5000 orang meninggal, 76 juta jiwa jatuh sakit, dan 325 ribu harus dirawat di rumah sakit akibat pangan yang tidak aman. Sedangkan di Indonesia menurut BPOM  RI pada tahun 2015 ada sekitar 2500 jiwa meninggal, dan 411.500 orang sakit akibat hal yang serupa. Selain menimbulkan korban jiwa, keamanan pangan juga menyebabkan kerugian ekonomi. Di Indonesia, menurut data dari BPOM RI pada tahun 2015 Indonesia mengalami kerugian sekitar 2.9 triliun rupiah akibat pangan yang tidak sehat. Sedangkan di Amerika menurut lembaga CDC, data kerugian pangan pada tahun 2015 menyentuh angka 7.7 miliar USD atau sekitar 100 triliun rupiah. Atas dasar inilah, akhirnya WHO (World Health Organization) pada tahun 2015 membuat hari peringatan pangan dengan tema “How Safe Is Your Food?” untuk memperingati kepada semua orang bahwa betapa pentingnya pangan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Keamanan pangan sendiri adalah sebuah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan pencemaran biologis, kimia, atau benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi (UU No. 18,2012).

Lalu Pangan Seperti Apa Yang Aman dan Sehat Untuk DikonsumsI??

          Pangan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi adalah pangan yang bebas dari pencemaran, baik pencemaran biologis, kimiawi, atau pencemaran lainnya. Selain bebas dari pencemaran, pangan juga harus sehat untuk dikonsumsi. Kategori sehat sendiri itu berarti di dalam pangan yang dikonsumsi, harus mengandung nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh masing-masing individu dan tidak hanya sekedar untuk mengenyangkan diri.

Bagaimana Kondisi Kemanan Pangan di Indoneisa?

          Data dari BPOM RI pada tahun 2011, 2012 dan 2013 menunjukan  bahwa jenis produk pangan penyebab KLB (Kejadian Luar Biasa) keracunan di Indonesia yaitu 39% berasal dari industri rumahan, 21% dari jajanan, 20% dari jasa boga, 13% dari bahan yang dipakai, dan 7% dari faktor lainnya. Faktor pencemaran tersebut terdiri dari 46% dari mikroba, 18% pencemaran kimia, dan 36% lainnya tidak diketahui pasti penyebabnya. Ini berarti kondisi keamanan di Indonesia masih memprihatinkan. Kondisi keamanan pangan yang banyak memberikan dampak negatif pada kesehatan justru dari indsutri kecil atau industri rumahan. Mengapa dapat demikian? Bagaimana dengan industri besar?  Umumnya pada industri besar pemerintah sudah memberikan atau menetapkan aturan khusus tentang kemanan pangan mulai dari kebersihan, bagaimana pangan yang sehat serta dapat dikonsumsi oleh warga Indonesia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Peraturan ini mengacu pada UU Nomor 18 tahun 2012. Inilah yang tidak atau jarang diterapkan oleh industri rumahan, sehingga membuat pangan yang disajikan terabaikan dari kebersihan, kesehatan dan nilai gizinya. Namun, industri rumahan atau kecil seperti ini bukan berarti harus ditutup ataupun dibiarkan, tetapi harus dibina dan diberi arahan serta pengawasan tentang bagaimana pangan yang sehat, aman, dan begizi yang dapat dikonsumsi oleh semua orang.

Bagaimana Membuat Pangan Indonesia Dapat Bersaing Dengan Produk Luar Negeri Untuk Menghadapi Era MEA??

            Tantangan pertama yang harus dihadapi adalah keamanan pangan domestic terlebih dahulu. Karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keamanan pangan di Indonesia masih sangat kurang. Ditambah lagi, menurut data dari FAO (Food and Agriculture Organization) menunjukan bahwa terdapat 1451 kasus penolakan ekspor dari Indonesia sejak tahun 2011-2014. Dua faktor terbesar penyebab ditolaknya produk dari Indonesia adalah karena kotor dan mengandung bakteri. Ini menjadi sebuah masalah yang besar untuk Indonesia, karena untuk menghadapi era MEA, Indonesia harus mampu membuat sektor pangannya dapat bersaing dengan asing. Salah satu cara untuk mewujudkanmua yaitu dengan membuat pangan domestic memiliki kemanan pangan yang baik, yang meliputi nilai gizinya juga. Setelah hal tersebut dapat dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia mampu bersaing dengan pasar asing untuk sektor pangannya.

        Tantangan kedua yang harus dihadapi adalah semakin ketatnya standar keamanan pangan internasional yang berkembang sesuai dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai hubungan antara keamanan pangan dan kesehatan serta ditunjang oleh kemampuan laboratorium analis yang semakin canggih. Fenomena semakin kecilnya batas pencemaran ini sering disebut dengan “Chasing Zero”, dimana pada kasus ini standar aflatoksin yang merupakan tantangan berat bagi Indonesia sebagai negara pengekspor pangan. Sebelumnya, batas maksimum aflatoksin di UE sudah sangat rendah (9 ppb), lebih rendah dari berbagai negara pada umumnya. Namun pada tahun 1998 Komisi Eropa (Europe Commision, EC) mengajukan proposal agar negara anggota UE segera melakukan harmonisasi dan menurunkan batas maksimum kandungan aflatoksin menjadi 4 ppb, dan proposal tersebut diberlakukan mulai April tahun 2002. Proposal EC ini mengundang perselisihan dagang antara komisi (EC) dan mitra dagangnya di forum World Trade Organization (WTO). World Bank menjadikan kasus ini sebagai “contoh baik” untuk mengevaluasi arti “appropriate" pada konsep ALOP (appropriate level of protection) yang diberlakukan oleh banyak negara maju untuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya, dan dampaknya bagi negara lain sebagai mitra dagangnya.

Selanjutnya, tantangan keamanan pangan yang lain adalah yang berkaitan dengan pemalsuan pangan. Bagi negara yang melakukan ekspor khususnya ke AS isu pemalsuan pangan ini akan menjadi regulatory barrier baru yang perlu diantisipasi. AS telah menerbitkan Undang-Undang baru yang bernama Food Safety Modernization Acts (FSMA) yang ditanda-tangani Presiden Obama pada 4 Januari 2011. Intinya, terjadi pergeseran fokus daripenanganan kontaminan (senyawa dengan potensi bahaya yang secara tidak sengaja mencemari produk pangan) dan adulterant (senyawa dengan potensi bahaya yang secara sengaja mungkin ditambahkan pada produk oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan atau mencemari produk pangan) ke upaya pencegahan terjadinya kontaminasi dan adulterasi. Upaya
pencegahan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan adulterasi ini perlu dituangkan dalam program yang jelas dan teruji efektivitasnya. Melengkapi fokus pada upaya pencegahan ini,semua industri pangan termasuk pengekspor dari luar AS dipersyaratkan untuk mempunyai rencana pertahanan pangan (food defense plan) yang rinci dan teruji serta melakukan pendaftaran pada semua fasilitas yang dimilikinya. Hal ini tentunya merupakan tantangan baru yang perlu diantisipasi.


Tantangan selanjutnya adalah  keamanan pangan perlu dijawab dengan pembenahan internal, yaitu pembenahan tentang sistem keamanan pangan nasional. Pemerintah proaktif melakukan diplomasi keamanan pangan di forum internasional, khususnya pada perdebatan mengenai standar keamanan pangan internasional. Partisipasi aktif Indonesia, atau lebih tepatnya diplomasi aktif Indonesia dalam membela kepentingan nasionalnya dalam forum Codex Ahmentarius Commission (CAC) tentu sangat penting untuk meminimalkan regulatory barrier yang mungkin merintangi perdagangan internasional Indonesia.

Refefensi : 

KEAMANAN PANGAN: Tantangan Ganda bagi Indonesia (PDF Download Available). Available from: https://www.researchgate.net/publication/286443784_KEAMANAN_PANGAN_Tantangan_Ganda_bagi_Indonesia [accessed Nov 09 2017].





Continue Reading...

Rabu, 25 Oktober 2017

Contoh Thread Pada Android

PENGERTIAN

Thread adalah sekumpulan perintah atau instruksi yang dapat dilakasanakan secara sejajar dengan ulir lainnya, dengan menggunakan cara time slice (ketika satu CPU melakukan perpindahan antara satu ulir ke ulir lainnya) atau multiprocess (ketika ulir-ulir tersebut dilaksanakan oleh CPU yang berbeda dalam satu sistem. Ulir sebenarnya mirip dengan proses, tetapi cara berbagi sumber daya antara proses dengan ulir sangat berbeda.

Multiplethread dapat dilaksanakan secara sejajar pada sistem komputer. Secara umum multithreading melakukan time-slicing (sama dengan time-division multipleks), di mana sebuah CPU bekerja pada ulir yang berbeda, di mana suatu kasus ditangani tidak sepenuhnya secara serempak, untuk CPU tunggal pada dasarnya benar-benar melakukan sebuah pekerjaan pada satu waktu. Teknik penggantian (switching) ini memungkinkan CPU seolah-olah bekerja secara serempak.

Thread saling berbagi bagian program, bagian data dan sumber daya sistem operasi dengan thread lain yang mengacu pada proses yang sama. Thread terdiri atas ID thread, program counter, himpunan register, dan stack. Dengan banyaknya control thread proses dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan pada waktu yang sama. Sebelum memulai thread, anda harus tau dulu tentang proses. Proses itu terbagi menjadi dua macam, yaitu :

1.      Proses berat (heavyweight) disebut dengan proses tradisional.
2.      Proses ringan (lightweight) disebut dengan thread.

THREAD PADA ANDROID
Dengan semakin umumnya penggunaan chip multicore  pada smartphone, penggunaan thread yang memungkinkan beberapa task berjalan secara paralel semakin penting untuk meningkatkan kinerja app. Multicore sudah disupport Android sejak versi HoneyComb (3.0). Selain itu, app Android yang terlalu lama berproses dan membuat user interface “hang”  akan terkena error ANR (Application Not Responding). Thread dapat digunakan untuk mengatasi ini dengan memindahkan aktivitas yang lama pada thread yang terpisah.
Pada Android, yang dasarnya adalah Linux,  setiap app yang dijalankan berada di proses yang terpisah. Satu proses kemudian dapat memiliki satu atau lebih thread. Thread-thread di dalam proses yang sama berbagi memory, walaupun setiap thread punya register dan stack sendiri. Proses independen satu sama lain, sedangkan thread-thread  pada proses yang sama saling terkait (gambar bawah).



Kenapa menggunakan thread? karena untuk men-create proses mahal dari sisi resources dibandingkan thread dan komunikasi antar thread lebih mudah dibandingkan antar proses.  Kasus yang menarik di desktop adalah browser Chrome vs Firefox. Setiap tab pada Chrome menggunakan proses yang berbeda, sedangkan Firefox menggunakan thread yang berbeda untuk setiap tab. Coba lihat task manager saat membuka banyak tab di Chrome, akan banyak proses bernama Chrome.exe.  Pembuat Chrome beralasan dengan arsitektur seperti ini, jika salah satu tab “hang” maka tidak akan mempengaruhi tab yang lain. Tapi efek sampingnya, Chrome membutuhkan lebih banyak memori dibandingkan Firefox. Firefox sebenarnya juga menggunakan multi proses, tapi hanya untuk plugin, karena plugin sering menjadi sumber masalah. 
Terlepas dari keunggulannya, penggunaan multithread atau multiproses juga dapat menimbulkan masalah, misalnya sinkronisasi, deadlock, race condition dan  starvation (dipelajari di kuliah sistem operasi). Program juga lebih sulit didebug dan kadang malah kinerjanya lebih jelek.  Walaupun Java dan Android telah menyediakan berbagai library untuk memudahkan pembuatan program multithreading, tetap saja ini bukan hal yang mudah.
Kembali ke Android, saat setiap app dijalankan maka app tersebut memiliki thread utama yang disebut main thread atau UI thread. UI thread ini mengatur tampilan, menerima event dan sebagainya. Aturan yang harus dipegang adalah:
  1. Jangan memblok UI thread.  Misalnya saat user menekan tombol, maka app menjalankan program yang loop sejuta kali sehingga membuat user interface macet. Ini akan berakibat muncul error ANR (App Not Responding). Resources pada smartphone jauh lebih terbatas daripada PC/laptop, sehingga aturan ini lebih ketat.
  2. Jangan mengakses komponen UI di luar UI thread. Misalnya ada thread kedua dan thread ini mengakses TextView, Button dsb. Ini dapat menyebabkan error yang tidak terduga. Ini akan lebih jelas pada tutorial berikutnya.

Referensi :



Continue Reading...

Minggu, 08 Oktober 2017

VMWARE (Virtual Machine)

A. PENGERTIAN

VMWare Workstation adalah sebuah perangkat lunak mesin virtual yang dapat digunakan untuk menciptakan dan mensimulasikan pc secara visual dengan cara mengkloningnya. Setiap mesin virtual tersebut dapat menjalankan sistem operasi yang dipilih, seperti Windows, Linux, dan sebagainya. Intinya, VMware workstation dapat menjalankan banyak sistem operasi secara simultan dengan menggunakan satu PC (PersonalCcomputer).

B. CARA KERJA

VMware bekerja dengan membuat layer hardware virtual di computer yang kita gunakan. VMware akan membuat storage virtual, CPU virtual, RAM visual, DVD ROM virtual, dan berbagai komponen virtual lainnya untuk kemudian menjadi virtual machine yang utuh. Begitu virtual machine tersebut terinstall di sistem operasi, maka sistem operasi di virtual machine tersebut akan berjalan secara terisolasi di sistem utama (host OS). Setiap state dari virtual machine tersebut akan tersimpan dalam bentuk file yang nantinya bisa digandakan dan dipindahkan. Dengan begitu, kita dapat menjalankan beberapa virtual machine dengan beberapa spesifikasi dan sistem operasi yang berbeda hanya dengan menggunakan satu computer saja.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Secanggih apa pun aplikasi, akan tetap memiliki kelebihan dan kekurangan. Di bawah ini adalah kelebihan dan kekurangan dari VMWare :

Kelebihan :

1.      Mudah digunakan, pengaturan yang simppel.
2.   Memiliki fitur yang “Seamless Mode” yang berbeda dengan aplikasi sejenisnya, karena di VMWare dapat mengintegrasikan aplikasi windows juga bersamaan ke taskbar gnome.
3.     Untuk keperluan uji program (trial and error), tidak perlu merestart PC untuk beralih sistem operasi.
4.    Dapat mengembangkan perangkat lunak multiplatform dengan cepat karena adanya lebih dari satu sistem operasi yang berjalan bersamaan.
5.      Terdapat DHCP built-in digunakan untuk berbagi NAT ke semua virtual machine.
6.    VMWare juga mendukung hardware virtualisasi sehingga lebih tampak menyerupai computer asli.
7.      Dapat membuat host machine untuk virtual switch NAT networking.

Kekurangan :

1.      Berat, dan lebih lambat daripada aplikasi sejenisnya.
2.      Respon grafis yang sering tersendat.
3.     Tidak open source, komunitas Linux sangat tergantung ke VMWare. Ini membuat bug yang muncul tidak dapat ditangani dengan cepat.
4.      Kurang mendapat update secara berkala.
5.      Tidak mendukung multiple monitor pada virtual machine.

6.      Hanya mendukung single disk image dengan satu tipe yaitu vmdk.

D. CARA MENGINSTALL VMWARE

Untuk dapat menggunakan VMware di laptop atau computer yang kita pakai, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendownload software tersebut melalui website resminya https://my.vmware.com/en/web/vmware/info/slug/desktop_end_user_computing/vmware_workstation_pro/14_0 . Perlu diketahui, sebelum menginstall VMware, spesifikasi yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

·         X86 64-bit Intel Core 2 duo prosesor atau setara, AMD Athlon 64™ FX dual prosesor Core atau setara.

·         1.3GHz  kecepatan atau lebih.

·         2GB RAM minimal atau 4GB direkomendasikan. 

Langkah pertama untuk instalasinya yaitu jalankan installernya, lalu klik "Yes".



Klik Next.


Klik pada pilihan " I accept the terms in the license agreement", lalu klik next.


Pilih typical untuk instalasi secara umum.


Pilih direktori instalasi, lalu klik next.


Klik next pada kedua langkah ini.



Pilih lokasi penambahan shortcut, lalu klik next.


Klik continue.


Proses instalasi sedang berlangsung.


Setelah selesai, klik "Finish".


Buka aplikasi VMWare untuk melakukan aktivasi. Klik Help --> Enter a License Key.


Masukkan serial number, lalu klik "OK".


Klik "Yes" pada jendela berikut.


D. CARA MENGGUNAKAN VMWARE

Jalankan aplikasi VMWare, lalu klik File --> New Virtual Machine.


Klik Custom (advanced) untuk proses instalasi yang lebih selektif, lalu klik "Next".


Pilih versi workstation tergantung kompatibilitas OS Guest, lalu klik next.


Klik Browse untuk memilih file ISO yang akan digunakan, lalu klik "Next".


Pilih file ISO yang akan digunakan, lalu klik "Open".


Isi nama, username, password, konfirmasi ulang password lalu klik "Next".


Beri nama untuk VM yang dibuat, lalu klik "Next".


Lakukan konfigurasi jumlah Core CPU, alokasi RAM, Network, dan tipe Harddisk virtual.






Alokasikan kapasitas harddisk, lalu klik "Next".


Klik browse untuk memilih lokasi penyimpanan harddisk virtual, lalu klik "Next".


Klik "Save" untuk menyimpan virtual harddisk pada folder yang diinginkan.


Klik "Next" untuk melanjutkan proses instalasi.


Klik "Finish" untuk menyelesaikan proses instalasi.



Virtual machine yang dibuat akan melakukan booting.


Instalasi sedang berjalan. Sementara itu, installer akan menampilkan demo fitur-fitur yang ada pada OS Ubuntu.




VM akan restart. Sebelum kembali ke desktop, VMWare akan menginstall VMWare tools.


Pada login screen, masukkan password akun anda.


Instalasi selesai, virtual machine Ubuntu siap digunakan.






DAFTAR PUSTAKA



Continue Reading...

Followers

Follow The Author